Panasnya matahari terasa sejengkal
Sejuknya angin telah beranjak pergi
Burung-burung kemarau terlihat malas mengepakkan sayapnya
Tumbuh-tumbuhan..., pohon-pohon..., semuanya sekejap terdiam, layu tak berkembang..
Sementara,
air dihulu malu untuk menampakkan diri..
Bumi tak berani merekatkan tanahnya, akhirnya ’betah’ terbelah...
Inilah akhir sebuah goresan kesuburan
Inilah ” kering ”
Semuanya diam..pandangnn di penuhi noktah-noktah hitam
Menelusuri relung-relung jiwa yang bergejolak
Telinga menutup diri dari ayat-ayat suci..
Inilah akhir goresan kesejukan
Inilah ”kering”
Sementara...
Suara adzan melolong cepat dari kedapnya suara hati
Derap langkah mujahid kian berat ddirasakan sebuah peluru
Sholat khusyu’ kian menipis kesejukannya dihati..
Bacaan al Qur’an sekilat menjadi asing ditelinga
Keberanian jiwa dan hati menghilang ditelan gemerlapnya hari yang kian menggerayangi.
Hati nurani siap terbang... jauh... jauh... entah kemana..
Inilah kering - kinilah kering...
18/08-2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar